Galang dana ini ditujukan untuk membantu mewujudkan keinginan abah nanang, lansia dhuafa penjual popcorn, untuk memiliki gerobak dengan harapan dapat menambah pendapatan guna memenuhi kebutuhan keluarga dan membiayai sekolah anak bungsunya.
Kisah Perjuangan Lansia Dhuafa, Penjual Popcorn Jagung
Abah Nanang merupakan seorang ayah yang tangguh. Saat ini ia berusia 62 tahun dan masih memiliki seorang anak perempuan berusia 5 tahun. Bersama istri dan anak keempatnya itu, ia tinggal di sebuah kontrakan kecil yang hanya memiliki satu kamar.
Untuk menghidupi keluarganya, Abah Nanang berjualan popcorn jagung menggunakan sepeda. Dalam sehari, Abah Nanang biasa membawa 50 bungkus popcorn untuk dijual.
Harga jual popcornnya adalah 2 ribu rupiah per bungkus, dengan keuntungan hanya 5 ratus rupiah per bungkusnya. Dengan semangat, ia berjualan mulai dari jam 8 pagi hingga jam 8 malam.
Rintangan dan Cobaan yang Diatasi dengan Keteguhan Hati
Kegiatan ini sudah ia lakoni 5 tahun lamanya. Walau harga popcornya terbilang murah, tapi menjualnya tidaklah mudah. Saat hujan turun, dagangannya seringkali ikut basah terkena air hujan.
Tak hanya itu, dibeberapa tempat terutama kota besar, ia terkadang tak diizinkan berjualan dan diusir oleh pihak berwenang. Usianya yang terbilang sudah tua juga membuatnya rentan terkena penyakit seperti demam dan reumatik yang kadang kambuh.
Kendala-kendala tersebut seringkali membuat dagangannya tidak habis terjual. Hal ini membuat Abah Nanang kekurangan modal dan tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya dan keluarganya.
Abah Nanang mengaku, terkadang terpaksa berhutang untuk membeli sembako dan melunasinya saat dagangannya habis terjual. Ia bisa saja meminta bantuan kepada ketiga anaknya yang sudah berkeluarga, tapi ia tak sampai hati karena ia tahu mereka juga memiliki tanggungan yang harus dipenuhi.
Harapan Untuk Masa Depan
Abah Nanang memiliki keinginan untuk mengembangkan usahanya dengan berjualan seblak menggunakan gerobak. Agar penghasilannya dapat meningkat dan ia bisa membiayai pendidikan anak bungsunya ke jenjang yang lebih tinggi, lebih tinggi dari kakak-kakaknya.
Ia percaya, dengan bekerja keras hal itu dapat diwujudkan. Tapi ia juga mengakui, saat ini hasil penjualan popcorn miliknya hanya sanggup memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sahabat, mari bantu Abah Nanang mewujudkan keinginannya untuk mengembangkan usaha!
Dengan bantuan kita, ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dan membiayai pendidikan anak bungsunya.