Galang dana ditujukan untuk membantu abah Dede mengembangkan usahanya dengan memberikan modal usaha guna menambah variasi dagangannya.
Sebuah Perjalanan Hidup Penuh Semangat
Abah Dede, lahir di kota Cimahi pada 27 Juni 1947, kini berusia 76 tahun. Setiap hari, ia menjalani kehidupan dengan semangat yang luar biasa. Kegiatannya bukanlah pekerjaan biasa, melainkan menjual bola air yang dimulai dari jam 2 sore hingga jam 8 malam.
Perjalanan Jauh Tiada Henti
Tak seperti pedagang lainnya, Abah Dede tak pernah menetap di satu tempat saat berjualan. Ia sengaja berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain, berjalan kaki berkilo-kilometer untuk menjajakan dagangannya. Mengapa? Karena baginya, tubuhnya akan terasa lebih baik jika terus bergerak.
Keunikan dalam Kesederhanaan
Abah Dede menjual bola air yang melewati proses pembersihan dan penggantian tali hias. Dengan dedikasi penuh, ia melibatkan diri sendiri dalam kegiatan ini selama dua jam setiap hari. Kesederhanaan dalam pekerjaannya mencerminkan kualitas dan keunikan yang membuat bola airnya lebih bersih dan menarik.
Dari Perusahaan Kelistrikan Beralih Menjadi Pedagang Bola Air
Sebelum menjadi pedagang bola air, Abah Dede bekerja di perusahaan kelistrikan selama masa mudanya. Namun seiring bertambahnya usia, ia di berhentikan dan akhirnya memutuskan untuk menjual bola air untuk menyambung hidup.
Abah Dede telah menekuni profesi berjualan bola air selama 8 tahun. Meskipun renta usianya, semangat dan keberanian yang ia tunjukkan seakan-akan mematahkan batasan usia.
Keinginan Untuk Berkembang
Abah Dede bukanlah orang yang berada, dan untuk menyambung hidup, ia harus putar otak agar dapat penghasilan. Berangan-angan jika mendapat modal tambahan, ia sangat ingin menambah variasi dagangannya, seperti mainan lele tarik, agar pembelinya tidak bosan dan dapat menambah penghasilan.
Bukan Hanya Pedagang, tapi Pelaku Kebaikan
Menariknya, Abah Dede tidak pernah mengharapkan belas kasih dari orang-orang yang membeli dagangannya. Ia bersyukur jika dagangannya habis dan bersabar jika tidak laku. Ada beberapa momen ketika orang-orang yang tak sengaja ia temui memberikan bantuan, seperti memborong dagangannya, memberinya makanan, bahkan mengantarkannya pulang tanpa pamrih.
Abah Dede yakin, perbuatan baik yang pernah dilakukannya menjadi penyebab datangnya kebaikan padanya. Ia menjadi bukti hidup bahwa kebaikan akan kembali pada mereka yang dengan tulus berbuat baik kepada sesama.
Sahabat, Mari Bersama-Sama Membantu Lansia Dhuafa Agar Berdaya!
Di usianya yang sudah tak lagi muda, lansia seharusnya tinggal menikmati masa tuanya. Tapi apa daya, mereka harus terus berjuang agar dapat terlepas dari identitas dhuafa pada diri mereka.
Dengan membuat mereka berdaya, kita bisa membantu meringankan beban hidup para lansia terutama Abah Dede, lansia dhuafa penjual balon air.
Sahabat dapat berkontribusi dengan cara:
-Klik Donasi Sekarang
-Tentukan Nominal Donasi dan Metode Pembayaran dan
-Klik Lanjutkan Pembayaran
Jadilah pahlawan kebaikan dengan membagikan link program ini kepada teman, rekan kerja dan keluarga,
https://sedekah.pantiyatim.or.id/program/bantulansia